MERANGKUM ISI PEMBICARAAN
SUATU DISKUSI/ SEMINAR
Laporan Hasil Diskusi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari
Bapak Ading Rochendy, S.Pd.,
selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IPA 1
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Yayang Deta M. Mareta
2. Iyas Ica Saepuloh
3. Evi Faujiah
4. Silvia R. Susilo
5. Enda Febrianti
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTARUJEG
Jalan Siliwangi No. 199 Bantarujeg, Majalengka 45464
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia pada umat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi ini tepat pada waktunya.
Laporan hasil diskusi ini berjudul “Merangkum Isi Pembicaraan dalam sebuah Diskusi atau Seminar” di dalamnya meliputi pengertian diskusi, macam-macam diskusi, format diskusi, orang yang terlibat dalam diskusi/ seminar, dan cara merangkum isi pembicaraan diskusi/ seminar.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil diskusi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sempaikan terima kasih kepada.
1) Bapak Ading Rochendy, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IPA 1.
2) Bapak Ghifary F. Imansyah, S.Pd., selaku wali kelas XI IPA 1
3) Kepala Sekolah Mengah Atas Negeri 1 Bantarujeg, Bapak Drs. Didih Saefudin, M.Pd., dan
4) Rekan-rekan di kelas XI IPA 1 yang banyak memberikan argumentasinya dalam pembuatan laporan hasil diskusi ini.
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari isi maupun susunannya yang masih sangat sederhana. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik juga saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis lainnya.
Semoga laporan hasil diskusi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi pembaca umumnya. Amin.
Bantarujeg, Mei 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB II URAIAN MATERI
2.1 Pengertian Diskusi
2.2 Macam-macam Diskusi
2.2.1 Diskusi Formal
2.2.2 Diskusi Informal
2.3 Format Diskusi
2.4 Orang-orang yang Terlibat dalam Diskusi
2.5 Contoh Diskusi
2.6 Cara Merangkum Kegiatan Diskusi/ Seminar
2.7 Contoh Rangkuman Diskusi
BAB III KEGIATAN DISKUSI
3.1 Tanya Jawab
3.2 Lain-lain
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diskusi adalah suatu bentuk kegiatan berbicara dalam kelompok yang membahas suatu masalah untuk memperoleh alternasi-alternasi pemecahan masalah tersebut. Diskusi juga bias berupa kegiatan berbicara untuk bertukar pikiran tentang suatu hal dalam mencari persamaan persepsi terhadap hal yang didiskusikan. Diskusi juga bermanfaat untuk melatih berpikir kritis, kreatif, logis dan sistematis, juga dapat berlatih dalam menggunakan berbahasa untuk menyampaikan gagasan atau pendapat untuk mempertahankan pandangan, manyatakan setuju atau menolak pendapat orang lain dengan cara baik-baik.
Adapun pengertian diskusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah” (2001 : 296). Sedangkan seminar merupakan pertemuan pakar (sarjana ahli) yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu masalah yang berupa perangkat penelitian ilmiah/tugas hingga menghasilkan format yang lengkap, logis, sistematis dan objektif.
Didalam menulis rangkuman diskusi atau seminar, poin paling penting adalah nama pembicara lengkap dengan profesinya. Dianggap penting karena gagasan pembicara meuprakan hak cipta dari para pembicaranya. Kegiatan diskusi sering menimbulkn banyak pendapat. Oleh karena itu, kita harus menyimpulkan dan merangkum hasil pembicaraan dan menyelesaikan masalah dalam diskusi tersebut.
Maka dari kesuliat-kesulitan yang dialami pembaca dari uraian di atas, kelompok kami mengadakan diskusi tentang “Merangkum Isi Pembicaraan dalam Suatu Diskusi/ Seminar”, dan kami berharap semoga pembaca mampu menentukan atau merangkum isi pembicaraan dalam diskusi atau seminar.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kami melaksanakan diskusi ini adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui cara merangkum isi pembicaraan diskusi atau seminar.
2) Memahami pendapat dan informasi dari berbagai seumber dalam diskusi, dan
3) Menentukan poin penting dalam suatu diskusi atau seminar.
1.3 Sistematika Penulisan
Dalam pembahasan laporan hasil diskusi ini, sistematika penulisan yang digunakan yaitu sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB II URAIAN MATERI
2.1 Pengertian Diskusi
2.2 Macam-macam Diskusi
2.2.1 Diskusi Formal
2.2.2 Diskusi Informal
2.3 Format Diskusi
2.4 Orang-orang yang Terlibat dalam Diskusi
2.5 Contoh Diskusi
2.6 Cara Merangkum Kegiatan Diskusi/ Seminar
2.7 Contoh Rangkuman Diskusi
BAB III KEGIATAN DISKUSI
3.1 Tanya Jawab
3.2 Lain-lain
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Format Diskusi
BAB II
URAIAN MATERI
2.1 Pengertian Diskusi
Diskusi adalah suatu bentuk kegiatan berbicara dalam kelompok yang membahas suatu masalah untuk memperoleh alternasi-alternasi pemecahan masalah tersebut. Diskusi juga bias berupa kegiatan berbicara untuk bertukar pikiran tentang suatu hal dalam mencari persamaan persepsi terhadap hal yang didiskusikan. Diskusi juga bermanfaat untuk melatih berpikir kritis, kreatif, logis dan sistematis, juga dapat berlatih dalam menggunakan berbahasa untuk menyampaikan gagasan atau pendapat untuk mempertahankan pandangan, manyatakan setuju atau menolak pendapat orang lain dengan cara baik-baik.
Adapun pengertian diskusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu “pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah” (2001 : 296). Sedangkan seminar merupakan pertemuan pakar (sarjana ahli). Sedangkan seminar merupakan pertemuan pakar (sarjana ahli) yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu masalah yang berupa perangkat penelitian ilmiah/tugas hingga menghasilkan format yang lengkap, logis, sistematis dan objektif. Jadi dapat kami simpulkan bahwa diskusi atau seminar merupakan suatu kegiatan bertukar pikiran untuk membahas atau menyelesaikan suatu masalah secara sistematis dan logis sampai menemukan penyelesaian secara mufakat.
2.2 Macam-macam Diskusi
Adapun macam-macam diskusi menurut Imam Syafi’ie dalam bukunya yang berjudul Terampil Berhasa Indonesia 1 kelas 1 SMA (1993 : 38), yaitu sebagai berikut.
2.2.1 Diskusi Formal
Diskusi formal merupakan kegiatan berbicara yang diikuti oleh seluruh kelas yang dilaksanakan secara terstruktur. Maksudnya telah ditetapkan format dengan fungsi-fungsi pelaksan diskusi yaitu moderator, notulis, penyaji makalah, dan panelis. Diskusi ini lazimnya bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji fakta, menganalisis masalah, dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah.
2.2.2 Diskusi Informal
Diskusi informal adalah kegiatan berbicara yang dibicarakan oleh seluruh siswa dalam membahas suatu masalah dengan bertukar pikiran, meramu pendapat secara bebas dibantu bimbingan guru. Diskusi ini tidak dilaksanakan secara terstruktur, tidak ada moderator dan notulis. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting. Dalam hal ini diupayakan para siswa berpartisipasi aktif dan masing-masingmemperoleh kesempatan untuk berbicara, menyumbangkan pendapatnya dalam mencari bergai alternatif pemecahan masalah.
2.3 Format Diskusi
Format diskusi dalam buku Terampil Berbahasa Indonesia 1 (1993 : 40) yang dapat digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah sebagai berikut.
1) Diskusi Kelompok
Diskusi ini dilaksanakan dengan membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa. Setiap kelompok membahas suatu maslah yang menguasai topik dari sudut pandang tertentu. Dalam kelompok tersebut ada yang bertugas sebagai moderator, notulis, dan sebagainya
2) Diskusi Panel
Diskusi panel dilaksanakan dengan menunjuk beberapa siswa sebagai penelis yaitu orang yang menyajikan pandangan-pandangan yang berkaitan dengan topik yang diangkat menjadi poko diskusi. Pada umunya, ditampilkan 4-8 panelis. Masing-masing harus memahami benar salah satu masalah berkaitan dengan topik diskusi, oleh karena itu harus mempelajari masalah yang menjadi bagiannya agar dia dapat menyampaikan pandangannya dalam diskusi. Para panelis dapat saling member dan menerima gagasan.
3) Dialog
Diskusi ini dilaksanakan dengan menampilkan dua orang siswa sebagai pembicara yang akan menampilkan Tanya jawab tentang suatu topik. Salah seorang siswa bertindak sebagi narasumber atau respondan dan seorang lagi sebagai penanya. Siswa yang bertindak sebagai pendengar berperan aktif dalam mengikuti kegiatan dialog.
4) Seminar
Diskusi ini dilaksanakan dengan menampilkan 3 sampai 6 siswa yang bertindak sebagai pembicara dengan menyajikan makalah mengenai topik diskusi dari sudut pandang tertentu. Peran moderator sangat penting untuk membagi waktu dan harus memahami dengan cermat, tepat dan cepat isi makalah yang disajikan, maupun pertanyaan dan tanggapan dari peserta diskusi.
2.4 Orang yang Terlibat dalam Diskusi/ Seminar
Dalam kegiatan diskusi melibatkan beberapa orang yang mempunyai peran penting untuk kelancaran suatu diskusi. Berikut adalah beberapa orang yang terlibat dalam suatu diskusi/ seminar.
1) Moderator
Fungsi moderator dalam diskusi sangat penting yaitu harus mampu mengatur lalu diskusi, dan harus mengatur pembagian waktu untuk para penyaji.
Disamping itu juga harus memahami dengan cermat, tepat dan baik isi makalah yang disediakan. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia moderator adalah “pemimpin siding (rapat/ diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah” (2001 : 751).
2) Sekretais (Notulis)
Notulis bertugas untuk mencatat apa-apa yang telah di bicarakan dan menyampaikan resume pikiran-pikiran yang berkembang dalam kelompok.
3) Pembicara/ Pemakalah
Pembicara adalah yang menyampaikan suatu masalah atau meninjau, menganalisa suatu masalah yang diajukan.
4) Peserta
Pesert dalam diskusi harus dapat berperan aktif dan berpartisipasi, tidak takut salah dalam mengungkapkan masalah serta menghindari ketegangan emosi dan mempersiapkan mental.
2.5 Contoh Diskusi
Pengaruh Novel Terhadap Remaja
. . . . .
Vina : “Dari novel-novel remaja yang sudah saya teliti, banyak nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan kehidupan kita. Misalnya, kebiasaan pesta, memperebutkan lawan jenis, dan sebagainya. Saya kira walaupun kita remaja, ya , tidak selayaknya seperti yang digambarkan dalam novel-novel ini.”
Rida : “Saya juga seperti itu. Akan tetapi, justru novel-novel seperti itulah yang laris manis. Novel-novel itu terus ditulis untuk memenuhi selera pasar yang keadaannya seperti saat ini.”
Fikri : “Itulah yang perlu kita khawatirkan. Para remaja kita jadi terpengaruh perilaku buruk para tokoh dalam novel itu. Mereka menjadi senang berpesta pora, berpacaran, dan berperilaku negatif lainnya.”
Dimas : “Namun teman-teman, kita juga tidak perlu berlebihan dalam menyikapi kecenderungan novel-novel remaja sekarang . Toh, kita sebagai remaja, sudah sepatutnya dpat memilih kebiasaan yang baik dan tidak baik. Lagi pula, kalaupun remaja yang kita anggap salah, bias jadi bukan karena pengaruh novel yang dibacanya. Banyak faktor lain, misalnya pengaruh televisi ataupun kebiasaan di lingkungan pergaulan.”
Rida : “Benar juga, dalam hal ini saya sependapat dengan Dimas. Kesenangan teman-teman kita membaca novel itu juga bias dilihat sebagai kebiasaan yang positif. Minat baca mereka sudah tinggi, apapun jenis bacaannya itu. Kita perlu menghargai mereka karena remaja yang mempunyai minat baca seperti itu masih langka.”
Fikri : “Ya. Akan tetapi, sebaiknya kita punya bacaan lain sebagai alternatif yang lebih positif dan bermanfaat. Misalnya dengan novel-novel yang lebih berkwalitas atau teman-teman sendiri yang menjadi novelis dan menyajikan tema-tema yang bermutu.”
. . . . .
2.6 Cara Merangkum Isi Pembicaraan dalam Suatu Diskusi/ Seminar
Kegiatan diskusi ini sering sekali menimbulkan banyak pendapat. Oleh karena itu, kita harus dapat menyimpulkan atau merangkum hasil dari penyelesaian masalah dalam diskusi.
1) Memperhatikanatau berpartisipasidalam diskusi
2) Mencatat hal yang penting dari pembicaraan dalam diskusi, dan membuat rangkuman hal penting yang telah dicatat.
2.7 Contoh Rangkuman Diskusi
Adapun rangkuman diskusi dari contoh diskusi diatas adalah sebagai berikut.
Pembicara | Pokok Pembicaraan |
Vina | Banyak hal yang tidak perlu kita tiru, seperti yang tergambar dalam novel. |
Rida | Novel tetap ditulis untuk memenuhi selera pasar, walaupun isinya tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Karena novel juga meberi pengaruh positif, karena meningkatkan minata baca para remaja. |
Fikri | Novel dapat memberi pengaruh negatif jikat dilihat dari segi isinya. Para remaja harus bias memilih mana yang berkwalitas untuk dibaca. Para novelis juga harus menyajikan tema-tema yang bermutu. |
Dimas | Remaja sepatutnyadapat memilih yang baik dan tidak baik. Jika remaja berperilaku tidak baik, bisa saja karena adanya faktor lain. Misalnya, pengaruh lingkungan bukan hanya pengaruh novel yang dibacanya. |
BAB III
KEGIATAN DISKUSI
3.1 Tanya Jawab
Kegiatan diskusi tentang merangkum isi pembicaraan suatu diskusi/ seminar yang kelompok kami laksanakan dalam suatu diskusi, maka munculah dua pertanyaan, sebagai berikut.
1) Pertanyaan
a) Apa perbedaan antara rapat, diskusi, dan siding? (Choerul Rizal)
b) Bagaimana cara diskusi yang baik? (Lisnawati D. Wahyuni)
2) Jawaban
a) Pada umumnya diskusi, rapat, dan siding sama-sama termasuk diskusi formal, karena dalam susunannya terstruktur. Diskusi merupakan pertemuan ilmiah yang membahas suatu masalah yang telah ditentukan. Sedangkan siding, merupakan akhir dari penentuan masalah yang harus di pertanggungjawabkan.
b) Cara berdiskusi yang baik, misalnya: makalah yang telah disediakan, serta dapat dikuasai oleh penyaji dan dipahami oleh peserta. Adanya moderator sangat penting untuk mengatur diskusi. Audiens yang berperan aktif atau berfartisipasi dalam suatu diskusi.
3.2 Lain-lain
Dalam acara ini, tidak ada hal lain selain kegiatan tanya jawab.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari uraian diatas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut.
1) Diskusi terbagi atas diskusi formal dan informal
a) Diskusi formal adalah kegiatan berbicara yang diikuti oleh seluruh kelas, yang dilaksanakan secara terstruktur.
b) Diskusi informal adalah kegiatanberbicara yang dilaksanakan oleh seluruh siswa dalam membahas suatu masalah dengan bertukar pikiran, meramu pendapat secara bebas dibawah bimbingan guru.
2) Pada dasarnya, diskusi formal dan informal sama, yaitu merupakan pertemuan ilmiah untuk membahas suatu masalah.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu supaya rekan-rekan dapatmengetahui cara merangkum isi pemmbicaraan diskusi/ seminar, memahami pendapat dari berbagai sumber serta menentukan poin penting dalam diskusi/ seminar.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Syafi’ie, Imam. 1993. Terampil Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Terimakasih atas Infonya..
ReplyDeleteKunjungi Balik ya?
http://aakkuucintaindonesia.blogspot.com